UST.MUHAMMAD R. FALAH "TURUNNYA HIDANGAN DARI LANGIT BERKAT DOA NABI ISA AS" Kajian Kitab Durratun Nasihin

Q.S AL-MAIDAH 111-115

وَإِذْ أَوْحَيْتُ إِلَى الْحَوَارِيِّينَ أَنْ آمِنُوا بِي وَبِرَسُولِي قَالُوا آمَنَّا وَاشْهَدْ بِأَنَّنَا مُسْلِمُونَ

Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: “Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku”. Mereka menjawab: Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)”.

إِذْ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ هَلْ يَسْتَطِيعُ رَبُّكَ أَنْ يُنَزِّلَ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ ۖ قَالَ اتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: “Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?”. Isa menjawab: “Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman”.

قَالُوا نُرِيدُ أَنْ نَأْكُلَ مِنْهَا وَتَطْمَئِنَّ قُلُوبُنَا وَنَعْلَمَ أَنْ قَدْ صَدَقْتَنَا وَنَكُونَ عَلَيْهَا مِنَ الشَّاهِدِينَ

Mereka berkata: “Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu”.


قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِنْكَ ۖ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Isa putera Maryam berdoa: “Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama”.

قَالَ اللَّهُ إِنِّي مُنَزِّلُهَا عَلَيْكُمْ ۖ فَمَنْ يَكْفُرْ بَعْدُ مِنْكُمْ فَإِنِّي أُعَذِّبُهُ عَذَابًا لَا أُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ

Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia”.

Kajian Kitab Durratun Nasihin

Turunnya hidangan dari langit berkat doa Nabi Isa a.s

Ketika Aku(Allah SWT) menyuruh mereka untuk beriman dan mempercayai-Ku lewat sabda Rasul-Ku.Pengikut setia Isa a.s menjawab:”kita beriman dan saksikanlah bahwa kita seorang muslim yaitu orang-orang yang ikhlas.

Mereka berkata kepada Isa a.s

“Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?”

Di ayat ini kata “sanggupkah” Allah itu menunjukkan kebijaksanaan dan kehendak-Nya bukan menunjukkan sanggup atau tidaknya Allah SWT.

Sedangkan menurut Hemat penulis pertanyaan “Halyastathi’u Rabbuka” diatas mengesankan pertanyaan orang yang belum beriman jadi seharusnya pertanyaan murid Nabi Isa tidak demikian karena mereka sudah mengaku beriman kepada Allah dan rasul-nya jadi orang beriman itu harus yakin dengan kesempurnaan kudrotnya Allah dan kebenaran nubuat putera maryam kalau kalian benar-benar beriman.

Alasan mereka meminta hidangan dari langit yaitu agar bisa memakannya,menenangkan hati mereka dan pembenaran terhadap nubuat Nabi Isa as sehingga Allah SWT mengabulkan permintaan mereka.

Diriwayatkan dari Khobar(Kabar berita)

Ada 3 hal yang tidak akan ditimbang oleh Allah yang berat timbangannya seberat sayap nyamuk yaitu:

1.Sholat tanpa rasa rendah hati dan khusyuk.

2.Berdzikir dikeadaan lalai karena sesungguhnya Allah tidak menerima doa dari hati yang lalai.

3.Sholawat kepada Nabi Saw tanpa rasa hormat dan niat yang tulus.

Seperti sabda Nabi:”Innamal A’maalu bin niyyaat”.

(Sesungguhnya semua pekerjaan tergantung pada niatnya)

Riwayat Ibnu Abbas Ra

“Sesungguhnya Nabi Musa berkata kepada murid-muridnya berpuasalah kalian 30 hari kemudian mintalah apa saja terserah kalian maka kalian akan diberi”.

Proses turunnya hidangan dari langit Menurut “Ka’ab”

Turunnya hidangan lewat perantara malaikat yang didalamnya semua makanan kecuali daging.

Menurut”Khotadah”

Didalam hidangan tersebut terdapat buah-buahan dari surga.

Menurut “Athi’ah Al Aufa “

Turunnya hidangan dari langit tersebut terdapat ikan dengan rasa yang bermacam-macam.

Terdapat perbedaan pendapat apakah Nabi Isa as yang meminta hidangan untuk dirinya atau kaumnya yang meminta?

Menurut “hemat penulis” memang Nabi Isa as menyuruh meminta apapun setelah kaumnya menjalankan puasa selama 30 hari dan setelah mereka menjalankan perintah Allah yaitu berpuasa selama 30 hari mereka ingin merayakan hari raya sebagai tanda mereka beriman yaitu dengan permintaan yang tidak masuk akal.

“Dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu”.

Mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri turunnya hidangan dari langit sampai didepan mereka.

“Hidangan yang menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan datang sesudah kami”.

Barangsiapa yang kufur dari kalian setelah ini maka Allah akan mengazab kalian dengan azab yang tidak ada bandingannya atau azab yang pedih.

Diceritakan bahwa hidangan tersebut turun berturut-turut selama 40 hari bagi seluruh masyarakat pada waktu itu baik miskin atau kaya,kecil maupun dewasa,orang sakit maupun orang sehat tetapi Kenyataannya orang-orang kaya lah yang mendapatkan hidangan tersebut karena mempunyai pengaruh dan kekuatan sehingga kaum lemah tidak kebagian hidangan tersebut.

Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Isa as agar hidangan ini diperuntukkan untuk orang miskin dan orang sakit bukan untuk orang kaya atau orang sehat sehingga orang kaya menentang keputusan ini dan meraka menjadi kufur sehingga Allah rubah wujud mereka menjadi kera dan babi.

Allahu alam bishowab

KAJIAN KITAB DURRATUN NASIHIN Ini dirangkum dan disampaikan di MAJELIS TA'LIM AL-ISTIQOMAH SETIAP MALAM JUM'AT OLEH GURU TERCINTA


UST. MUHAMMAD R. FALAH



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEUTAMAAN ILMU KITAB "DURRATUN NASIHIN"(UST MUHAMMAD R. FALAH)

Ust. Muhammad R. Falah "Keutamaan Menangis Karena Allah" Kitab Durratun Nasihin

UST MUHAMMAD R. FALAH kajian kitab Khosoisul Ummatil Muhammadiyah Bab Melepas atau menghapus beban berat