UST.MUHAMMAD R. FALAH "TADABBUR AYAT AL-QUR'AN QS : Al-BAQOROH : 256
Kali ini saya akan menulis kembali tentang tadabbur ayat-ayat Al-Qur'an yang sebelumnya pernah menjadi kajian di group pengajian umum Al Istiqomah.
Mari simak!
TADABBUR AYAT
QS:AL-BAQOROH: 256
لا إكراه في الدين، قد تبين الرشد من الغي، فمن يكفر بالطاغو ت و يؤمن بالله فقد استمسك بالعروة الوثقي لا انفصا م لها، والله سميع عليم {٢٥٦}
Laa ikrooha fiddiini, qod tabayyanar rusydu minal ghoyyi, faman yakfur bitthoguuti wa yu'minu billaahi faqodis tamsaka bil 'urwatil wutsqoo laan fishooma lahaa, wallaahu samii'un 'aliim.
Artinya:
256. Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barangsiapa ingkar kepada Taguut* dan beriman kepada Allah, maka sungguh dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
*Syaiton
Pertanyaan:
1. Sampai kapan kita harus ingkar kepada togut dan apa faedah mengingkarinya?
2. Bagaimana menurut anda, bukankah togut hanya sifat dan karakter yang melekat pada manusia atau makhluk lainya?
3. Kalau setan itu hanya sifat, berarti yang masuk neraka sifatnya bukan manusianya?
Bagaimana saudara-saudara menanggapi pertanyaan-pertanyaan diatas?
TANGGAPAN TADABBUR AYAT
QS:AL-BAQOROH: 256
Dengan datangnya Diinul Islam, jalan yang benar sudah tampak dan jelas dan dapat dibedakan dari jalan yang salah. Maka tidak boleh ada pemaksaan untuk beriman, karena iman adalah keyakinan dalam hati dan tiada seorang pun dapat memaksa hati sanubari seseorang untuk meyakini sesuatu, apabila dia sendiri tidak bersedia. Menurut riwayat Ibnu Abbas, Nabi SAW di Madinah pernah memanggil anak-anak dan disuruh memilih Islam atau mengikuti agama nenek moyang mereka, mereka pun memilih sesuai kehendak mereka, nabipun membiarkan dengan pilihan mereka masing-masing.
Diin haniif merupakan jalan yang benar, jalan yang di dalamnya banyak kebaikan dan keselamatan. Menebarkan manfaat dan maslahat kepada setiap orang merupakan salah satu tanggung jawab seorang mukmin. Sehingga pengingkaran kepada sebaliknya atau togut harus selalu ditekadkan selama hidup kita di dunia.
Mengingkari kebaikan, dzolim, dan melampaui batas merupakan sifat yang selalu menghinggapi pada manusia, kalau ini terus menerus dilakukan akan menjadi karakter buruk selama hidup kita.
Tidak perlu api neraka kelak di akhirat membersihkan dosa dan kesalahan kita di dunia, dengan harapan Allah mengampuni dosa sebelum meninggal.
Semoga kita menutup usia di dunia dengan husnul khotimah. Aamiin yaa Robb.
Disusun oleh: UST.MUHAMMAD R. FALAH
Komentar
Posting Komentar