TADABBUR AYAT 15 QS. AL-A'ROOF: 58


TADABBUR AYAT 15 QS. AL-A'ROOF: 58

ٕوَاْلبَلَدُ الطَّيٌِبُ يُخْرُجُ نَباَتُهُ بِإِِذْنِ رَبِّهِ، وَالَّذِى خَبُثَ لاَيَخْرُجُ إلاّ نَكِداً، كذٰلك نُصَرٍّفُ الأٰيٰتِ لقوْمٍ يَشْكُرُوْنَ {٥٨} 

Wal baladuth thoyyibu yakhruju nabaatuhu biidzni robbihi, wal ladzii khobutsa laa yakhruju Illa nakidan, kadzaalika nushorriful aayaati liqoumin yasykuruuna

Artinya:
58. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan, dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.

√Balad secara etimologi adalah negeri, desa, kampung, tanah air atau tempat berdiam dan tempat tinggal. Arti secara sosial adalah lingkungan pergaulan, baik dalam ruang lingkup kecil atau luas.
Pada ayat ini Allah memberikan perumpamaan dengan tanah yang subur dan baik (iman) serta tanah tidak subur (kufur) untuk menjelaskan sifat dan kelakuan manusia dalam menerima hidayah Allah. Tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh cepat dan lebat. Tanah yang tidak subur seperti tanah yang belum digarap dan belum siap ditanami. Orang-orang yang baik yang selalu memperbaiki sifat dan kelakuannya, dapat menerima petunjuk Allah dan memanfaatkannya untuk dirinya dan untuk kemaslahatan masyarakat. Sedangkan orang-orang yang buruk sifat dan lelaki tidak menerima kebenaran hidayah Allah bahkan selalu mengingkarinya, sehingga tidak membawa manfaat sedikit pun untuk dirinya dari kebenaran itu apalagi untuk masyarakat sekitarnya.

Ciptaan Allah banyak sekali, baik yang ada di langit maupun di atas permukaan dan di dalam perut bumi. Semua itu Dia Atur dalam menyeimbangkan alam semesta untuk dimanfaatkan oleh manusia dengan sebaik-baiknya, tentunya dengan menggunakan ilmu dan akal fikiran, yang akhirnya manusia tersebut mudah untuk beribadah kepada Allah SWT.

Ciptaan-Nya yang terkecil pun berguna untuk makhluk lainnya dalam Rantai Makanan, apalagi manusia diciptakan Allah dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Bahkan di dalam tafsir Al-Qur'an, sifat Ar Rohim dikhususkan untuk orang-orang yang beriman. Maksudnya adalah agar seorang mukmin mempunyai daya guna yang besar dalam menyuburkan lingkungan sosial dan pergaulan di sekitarnya.

Kata "Alhamdulillahi robbil 'aalamiin" bukan hanya kalimat yang diucapkan lewat lisan semata, tapi tekad dan kesungguhan mukmin dalam menyuburkan lingkungan masyarakat merupakan langkah konkret syukur yang sebenarnya yang akan melahirkan amal baik yang terus mengalir pahalanya dan tambahan nikmat dunia yang berlipat ganda. Ini kaitannya dengan orang-orang yang bersyukur.
Allaahu a'lam

Disusun oleh: Muhammad R. Falah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEUTAMAAN ILMU KITAB "DURRATUN NASIHIN"(UST MUHAMMAD R. FALAH)

Ust. Muhammad R. Falah "Keutamaan Menangis Karena Allah" Kitab Durratun Nasihin

UST MUHAMMAD R. FALAH kajian kitab Khosoisul Ummatil Muhammadiyah Bab Melepas atau menghapus beban berat